Blue Bird Peduli Menanam 2500 Mangrove di Tambak Lorok Semarang

Dear GRes

Minggu 24 April kemarin, Gandjel Rel mendapat undangan dari Blue Bird untuk menghadiri kegiatan "Blue Bird Go Green, Penanaman 2500 Mangrove untuk Pelestarian Lingkungan Pantai Utara di Tambak Lorok Semarang".

Foto Bersama Blue Bird dan berbagai pihak yang ikut mendukung penanaman mangrove

Ini merupakan salah satu kegiatan CSR dari Blue Bird di bidang lingkungan hidup. Mengapa mangrove? Hutan mangrove mempunyai keistimewaan dalam berbagai hal baik dari aspek fisik, ekologi, dan ekonomi.

Dari sisi fisik, mangrove berguna sebagai filter polusi air dan udara karena dapat tumbuh pada kondisi tanah berlumpur/limbah dan menyerap polutan/asap dari udara.

Dari sisi ekonomi, mangrove menghasilkan kayu untuk bahan bangunan dan arang, juga menghasilkan buah/biji untuk dibuat panganan/minuman. Kulit batang maupun daun mangrove sangat baik untuk bahan bakupewarna batik. Selain itu hutan mangrove juga punya potensi besar untuk dikembangkan menjadi wisata alam.

Acara dimulai pukul 07.30 dengan sambutan dari pihak Blue Bird dan dari staf walikota yang menggantikan bapak walikota yang berhalangan hadir.

Setelah itu dilakukan penanaman mangrove secara simbolik yang dilakukan oleh Pak Nur Wijaya dari Blue Bird dan staf walikota Semarang.

Menanam Mangrove

Untuk proses penanaman mangrove sendiri sebenarnya sudah mulai dilakukan secara bergotong royong sebelum event ini berlangsung. Ya secara menanam 2500 mangrove gitu, ngga mungkin kan sehari selesai.

Selain mangrove, pihak blue bird juga melepas 2000 benih ikan bandeng di tambak. Pak Nurwijaya menyebutkan, bahwa ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga pelestarian ekosistem lingkungan.

Acara dilanjutkan dengan hiburan, mengundi doorprize yang sudah disediakan panitia dan menikmati sajian musik.

Selain itu pengunjung juga bisa mengunjungi stand bazaar, dimana dijual berbagai makanan olahan dari hasil tambak milik warga, diantaranya, bandeng presto, nuget bandeng dan terasi.